A. Tujuan
Tujuan bertanam jahe dengan media karung adalah :
1.
Penghematan lahan
2.
mempermudah pengendalian gulma
3.
mengkondisikan tanah agar lebih gembur sehingga
rimpang jahe akan lebih mudah berkembang
4.
merupakan upaya pengembangan lahan secara
vertikal (Vertikultural)
5.
hasil lebih banyak
Sebelum memulai bagaiman cara bertanam jahe merah dengan
media karung kita bahas dulu tentang sejarah dan deskripsi tanaman jahe
1.
Sejarah Singkat
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang
semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh
karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali
memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan
temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam
(Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga),
lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia
(Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito
(Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
2.
Uraian Tanaman
a.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi :
Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species :Zingiber officinale
b.
Deskripsi
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila
dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8
– 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang,
panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan
berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur
yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm,
lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis
berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset,
letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm;
daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak
berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota
bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam,
berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir
berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 –
15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2
c.
Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk
dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
·
Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe
gajah atau jahe badak Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik
saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe
olahan.
·
Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe
sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit
menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak
atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas,
disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk
diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
·
Jahe merah. Rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu
dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan
jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
3.
Manfaat Tanaman
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi
aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan
berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi,
industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap,
bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe
sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar,
kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe
seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang
berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran
sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah
sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti
pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan
parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung
dan getah empedu.
B. Cara
Bertanam Jahe Merah Dengan Media Karung Plastik
1.
Pemilihan bibit
a.
hendaknya bibit yang dipilih adalah bibit
yang telah berumur 9 sampai 12 bulan.
b.
jangan membeli bibit dipasar karena sudah banyak
yang rusak dan bahan tunasnya telah banyak yang lecet
c.
bibit sudah kering kadar airnya rendah
2.
Persiapan Media
a.
Media Semai
·
pasir dengan ketebalan kurang lebih 10 cm
·
baskom atau tempat persemaian khusus yang telah
dipersiapkan
·
pupuk organik padat
b.
Media Tanam
·
karung plastik berukuran minimal 45cm X 75cm
·
tanah
·
Pupuk organik padat
3.
cara bertanam jahe merah dengan media karung
a.
Penyemaian
·
tebar bibit pada media yang telah disiapkan
·
tutup dengan pupuk organik
·
tutup media tersebut dari sinar matahari
langsung
b.
penanaman
·
siapkan media dengan campuran pupuk dengan tanah
1:3
·
ambil jahe dari penyemaian yang telah memiliki
minimal 3 daun
·
masukan tanah yang telah dicampur dengan pupuk
kedalam karung
·
tanam bibit jahe dan usahakan akar jangan sampai
terlipat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar