Halaman

Kamis, 27 Desember 2012

PERTANIAN TERPADU

Apa sih pertanian terpadu itu? ya sering kita dengar kalimat ini. sebenarnya pertanian terpadu bukan hal yang baru bagi kita. sebenarnya nenek moyang kita telah melakukanya dari dahulu kala. nenek moyang kita sudah menyatukan konsep pertanian dengan peternakan itulah makna sebenarnya dari konsep pertanian terpadu.

Belakangan ini konsep pertanian terpadu sedang rame di gembar gemborkan. ini merupakan indikator baik bagi sistem pertanian organik atau natural farming. dampak positipnya akan menambah tingkat kesuburan tanah. dan efek jangka panjang yang diharapkan untuk mencegah pemanasan global.

Saat ini penulis juga sedang melakukan kegiatan pribadi berupa Sistem Pertanian Terpadu walaupun dengan lahan yang memang sangat terbatas jumlahnya. kami sedang mengembangkan Jahe Merah dengan Media Karung Plastik ( Klik Disini ) kami juga sedang membudidayakan domba jenis Domba Batur Banjarnegara (Klik Disini)

Untuk menjadikan in i menjadi sistem yang terpadu marilah kita lihat mata rantainya.

pakan hijauan - Domba - kotoran Domba - pupuk untuk hijauan Domba

gambaran rielnya dilapangan adalah sebagai berikut:

Hasil kotoran domba yang saya pelihara sebanyak 4 ekor indukan dengan berat badan kurang lebih 50Kg Kotoran dombanya sekitar 1,5Kg per ekor per hari sedangkan urinnya 1.5 liter per ekor perhari. dari hasil urin dan kotoran domba 4 ekor jika dikalikan dalam waktu satu tahun = 1.5 X 4 X 365 = 2190 kg dan julha urinya = 1.5Liter X 4 X 365 + 2190 Liter ini sudah sangat cukup untuk mengolah lahan seluas 2Ha.

lalu bagaimana dengan Pengendalian hama terpadunya?  pengendalian hama dengan urine domba itu sendiri yang selanjutnya akan kami ungkap di tulisan kami selanjutnya.......

Kamis, 20 Desember 2012

CATATAN KECIL TOURING KE BOGOR

Heri selasa tanggal 18 desember 2012 saya berangkat ke bogor dengan sohibku Sudarno. Perjalanan kali kami menggunakan sepeda motor Supra 125 Milik temanku itu. konyol pikirku saat itu lah mending naik bus kataku pada darno.  dia jawab aku mau bawa motor aja biar enak disana (karena dia Kerja dibogor). okelah ayuh kita berangkat...................

dengan persiapan yang cukup kami berangkat ke bogor lewat pantura sama sekali kami belum pernah melakukanya. satu demi satu kota saya lewati dan ketika kami sampai di cirebon kami berhenti di warung kopi........ pedagangya nenek dan kakek sekitar umur 60 tahunan. sambil bincang bincang dia tanya asal mana Mas ???? saya jawab banjarnegara pak ...... deket dieng ya mas ...... iya kataku sambil berpikir lho kok tahu dieng orang ini...........

ketika sampai indramayu saya juga berhenti tak beda dengan pemberhentian sebelumnya.... kami berbasa basi..... dan lagi lagi saya terkejut ketika pedagang itu bertanya dan tau DIENG................  saya kembali berpikir hebat dieng sampai terkenal begini...............................

berarti banjarnegara punya aset yang luar biasa bagusnya.................. tapi kenapa aku sendiri sebagai warga banjar jarang kesana ya.............  bravo lah banjarnegara baravo juga dieng


 salah satu candi di dieng ...(Aku dan anaku)

Sabtu, 15 Desember 2012

Petani Merdeka



Ini adalah hal ikhwalku mengapa aku tergerak unuk menjadi petani. Di pertengahan tahun 2010 (kalau tidak salah) istriku pulang belanja dari warung dekat rumahku. Kemudian berkata dengan nada tinggi.. “Masya Alloh Pak Masa Lombok siki nyampe satus ewu sekilo” (Masya Alloh Pak Masa Sekarang Cabai Mencapai Harga Seratus Ribu Rupiah Perkilo). Padahal istriku termasuk penyuka sambel sehingga untuk membuat sambel waktu itu bisa habis uang sepuluh ribu.
Aku terdiam tak sepatah kata pun keluar dari mulutku, aku tak menjawab bukanya bingung memikirkan harga cabai yang melambung tinggi.................
Aku terdiam karena berpikir :
1.       Noraknya aku yang hidup didesa ini kenapa istriku berteriak tidak senang ketika ada kenaikan harga bahan makanan bukanya berteriak gembira ketika terjadi kenaikan bahan makanan. Padahal aku mempunyai lahan untuk ditanami
2.       Kenapa aku selama ini tak pernah berpikir untuk menjadi petani dan mencoba mencukupi kebutuhan sehari hari dari pekarangan yang aku punya. Padahal kebun dibelakang rumahku masih luas dan dibiarkan terbengkalai tanpa ada hasil
3.       Begitu noraknya aku tak bisa melihat potensi yang ada disekitarku
Sejak saat itulah aku berpikir keras bagaimana aku bisa menjadi petani tapi aku tak mau menjadi petani yang hanya meniru apa apa yang telah bapak bapak pendaluku lakukan. Aku ingin menjadi petani yang cerdas. Aku tak mau menjadi sapi perahan pabrok pupuk kimia. Aku tak mau menjadi objek kepentingan pemerintah, aku ingin menjadi subjek. Aku ingin menjadi PETANI MERDEKA
Seiring perjalana waktu bertemulah aku dengan sosok tauladan ku dalam hal pertanian...... mereka adalah tokoh tokoh Natural Faeming dilingkunganku, disini saya juga ingin menyampaikan terima kasih pada mereka
1.       Ibu Mubayyinah ( Merden Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
2.       Bapak Gatot (Kembangan Purbalingga, Jawa tengah, Indonesia)
3.       Bapak Muslih (Blambangan Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
4.       Bapak Parno (Wanadadi, Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
Merekalah yang selalu mensuport aku untuk menjadi petani merdeka Petani organik. Salut untuk mereka para Tetuaku di Natural Farming Indonesia.
Saat ini saya bersama teman teman di lingkungan ku sedang menggalakan berbagai program pertanian :
1.       Bersama Koperasi Pasebanjati kami sedang melakukan budidaya Jahe merah Organik dengan sistem penanaman menggunakan media karung Plastik.
2.       Bersama teman teman kelompok peternak Minda Aji kami sedang melakukan usaha peternakan domba Batur yang kami lakukan secara organik dengan pakan konsentart hasil fermentasi, yang starter fermentasinya kita buat sendiri
3.       Bersama LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) kedu selatan yang diketuai Sdr Sugeng dan Masyarakat Petani hutan di daerah Kalitengah kita sedang mengelola lahan hutan dengan sistem Organik
Share

Selasa, 11 Desember 2012

CARA MEMBUAT PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK






1.      Pupuk Perangsang Tumbuh
-          Bahan : Kecambah, air banggol pisang, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
2.      Pupuk N
-          Bahan : Ikan tawar, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
3.      Pupuk P
-          Bahan : Ganyong, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
4.      Pupuk K
-          Bahan : Jantung (rebung), gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
5.      Pupuk Perangsang Bunga dan Buah
-          Bahan : Telor ayam kampung 3 butir, air bonggol pisang 1 liter, gula 2 ons.
-          Difermentasi satu minggu
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
6.      Pestisida
A
-          Bahan : Bawang putih, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Alikasi : 1 sendok makan 14 liter air
B
-          Bahan : Daun nangka sabrang 100 lembar, bawang putih ¼ Kg, gula merah ¼Kg, air leri (air kedelai) 3 liter.
-          Difermentasi satu minggu
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air (dapat mengatasi cabe yang daunnya kriting)
7.      Obat Wereng
-          Air leri direndam satu minggu.
-          Aplikasi : 1 gelas 14 liter air.
8.      Obat Ulat dan Belalang
-          Bahan : Gadung 1 kg, daun nangka sabrang 100 lembar, tembakau 2 jari, air leri 3 liter, gula merah 2 ons.
-          Difermentasi 3 hari
-          Aplikasi : 1 gelas + 14 liter air
9.      Obat Serangga
-          Bahan : Kulit batang semboja 1 Kg, sirih 1 Kg, pandan 3 lembar, air leri 3 liter.
-          Difermentasi 3 hari
-          Aplikasi : 1 gelas + 14 liter air
10.  Obat Albasia
-          Bahan : Jahe, kencur, kunir, laos, temu lawak, gula merah ± 2 Kg.
-          Diferentasi selama 1 minggu + ditambah air leri 5 liter difermentasi lagi.
-          Aplikasi : 1 sendok makan + 5 liter air.
11.  Obat Daun Kuning
-          Bahan : Kunyit 1 Kg,gula merah 1 Kg.
-          Difermentasi 1 minggu.
-          Aplikasi : 1 sendok makan + 15 liter air.
12.  Nutrigot (Nutrisi untuk membudidayakan magot)
-          Bahan : 3 butir telur, ikan dan gula merah.
-          Ikan difermentasi dengan gula merah selama 4 hari.
-          Tambahkan 3 butir telur dan didiamkan.
-          Aplikasi : 1 gelas + 14 liter air.


A.     EM I (Efektif Mikroba I)
Bahan : Nasi karon ditanam dibawah rumpun bambu minimal 3 hari. Sampe berbau tape.
B.      EM II (Efektif Mikroba II)
MI difermentasi dengan gula merah, dengan perbandingan 1:1 selama satu minggu.
C.      EM III (Efektif Mikroba III)
MII difermentasi dengan air bonggol pisang dengan perbandingan 1:1 selama satu minggu.
D.     EM IV (Efektif Mikroba IV)
MIII difermentasi dengan air cucuian beras atau air cucuian kedelai dengan perbandingan 1:3 selama satu minggu.
Aplikasi : 1 sendok makan 15 gelas air.


CARA MEMBUAT PUPUK BOKASHI

Bahan bahan

1.      Pupuk kandang 100 kg
2.      Molasses / tetes tebu 100 ml
3.      Dedak bekatul  3 kg
4.      Mikroba 2 / Mikroba 3  / Mikroba 4 10 ml
5.      Air 10 liter

Cara membuat

1.      Campur air molasses dan mikroba
2.      Sebarkan pupuk kandang secara merata dengan ketebalan kurang lebih 15 cm
3.      Sebarkan bekatul diatasnya secara merata
4.      Seram dengan air yang sudah dicampur dengan mikroba dan molasses
5.      Ulang sampai maksimal 4 lapis
6.      Tutup rapat selama 3 hari
7.      Setelah tiga hari aduk / ungkrah dengan cara di balik balik
8.      Waktu pengungkrahan bisa di tambah air sedikit
9.      Kemudian tutup kembali dengan rapat
10.  Setelah 7 hari pupuk siap dikemas atau di gunakan setelah menunggu dingin


*catatan : Gula merah bisa diganti dengan molases atau tetes tebu, bisa juga diganti dengan madu 

Share