Ini adalah hal ikhwalku mengapa
aku tergerak unuk menjadi petani. Di pertengahan tahun 2010 (kalau tidak salah)
istriku pulang belanja dari warung dekat rumahku. Kemudian berkata dengan nada
tinggi.. “Masya Alloh Pak Masa Lombok
siki nyampe satus ewu sekilo” (Masya Alloh Pak Masa Sekarang Cabai Mencapai
Harga Seratus Ribu Rupiah Perkilo). Padahal istriku termasuk penyuka sambel
sehingga untuk membuat sambel waktu itu bisa habis uang sepuluh ribu.
Aku terdiam tak sepatah kata pun
keluar dari mulutku, aku tak menjawab bukanya bingung memikirkan harga cabai
yang melambung tinggi.................
Aku terdiam karena berpikir :
1. Noraknya
aku yang hidup didesa ini kenapa istriku berteriak tidak senang ketika ada
kenaikan harga bahan makanan bukanya berteriak gembira ketika terjadi kenaikan
bahan makanan. Padahal aku mempunyai lahan untuk ditanami
2. Kenapa
aku selama ini tak pernah berpikir untuk menjadi petani dan mencoba mencukupi
kebutuhan sehari hari dari pekarangan yang aku punya. Padahal kebun dibelakang
rumahku masih luas dan dibiarkan terbengkalai tanpa ada hasil
3. Begitu
noraknya aku tak bisa melihat potensi yang ada disekitarku
Sejak saat itulah aku berpikir
keras bagaimana aku bisa menjadi petani tapi aku tak mau menjadi petani yang
hanya meniru apa apa yang telah bapak bapak pendaluku lakukan. Aku ingin
menjadi petani yang cerdas. Aku tak mau menjadi sapi perahan pabrok pupuk
kimia. Aku tak mau menjadi objek kepentingan pemerintah, aku ingin menjadi
subjek. Aku ingin menjadi PETANI MERDEKA
Seiring perjalana waktu
bertemulah aku dengan sosok tauladan ku dalam hal pertanian...... mereka adalah
tokoh tokoh Natural Faeming dilingkunganku, disini saya juga ingin menyampaikan
terima kasih pada mereka
1. Ibu
Mubayyinah ( Merden Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
2. Bapak
Gatot (Kembangan Purbalingga, Jawa tengah, Indonesia)
3. Bapak
Muslih (Blambangan Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
4. Bapak
Parno (Wanadadi, Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
Merekalah yang selalu mensuport
aku untuk menjadi petani merdeka Petani organik. Salut untuk mereka para
Tetuaku di Natural Farming Indonesia.
Saat ini saya bersama teman teman
di lingkungan ku sedang menggalakan berbagai program pertanian :
1. Bersama
Koperasi Pasebanjati kami sedang melakukan budidaya Jahe merah Organik dengan
sistem penanaman menggunakan media karung Plastik.
2. Bersama
teman teman kelompok peternak Minda Aji kami sedang melakukan usaha peternakan
domba Batur yang kami lakukan secara organik dengan pakan konsentart hasil
fermentasi, yang starter fermentasinya kita buat sendiri
3. Bersama
LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) kedu selatan yang diketuai Sdr Sugeng dan
Masyarakat Petani hutan di daerah Kalitengah kita sedang mengelola lahan hutan
dengan sistem Organik
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar