Halaman

Kamis, 27 Desember 2012

PERTANIAN TERPADU

Apa sih pertanian terpadu itu? ya sering kita dengar kalimat ini. sebenarnya pertanian terpadu bukan hal yang baru bagi kita. sebenarnya nenek moyang kita telah melakukanya dari dahulu kala. nenek moyang kita sudah menyatukan konsep pertanian dengan peternakan itulah makna sebenarnya dari konsep pertanian terpadu.

Belakangan ini konsep pertanian terpadu sedang rame di gembar gemborkan. ini merupakan indikator baik bagi sistem pertanian organik atau natural farming. dampak positipnya akan menambah tingkat kesuburan tanah. dan efek jangka panjang yang diharapkan untuk mencegah pemanasan global.

Saat ini penulis juga sedang melakukan kegiatan pribadi berupa Sistem Pertanian Terpadu walaupun dengan lahan yang memang sangat terbatas jumlahnya. kami sedang mengembangkan Jahe Merah dengan Media Karung Plastik ( Klik Disini ) kami juga sedang membudidayakan domba jenis Domba Batur Banjarnegara (Klik Disini)

Untuk menjadikan in i menjadi sistem yang terpadu marilah kita lihat mata rantainya.

pakan hijauan - Domba - kotoran Domba - pupuk untuk hijauan Domba

gambaran rielnya dilapangan adalah sebagai berikut:

Hasil kotoran domba yang saya pelihara sebanyak 4 ekor indukan dengan berat badan kurang lebih 50Kg Kotoran dombanya sekitar 1,5Kg per ekor per hari sedangkan urinnya 1.5 liter per ekor perhari. dari hasil urin dan kotoran domba 4 ekor jika dikalikan dalam waktu satu tahun = 1.5 X 4 X 365 = 2190 kg dan julha urinya = 1.5Liter X 4 X 365 + 2190 Liter ini sudah sangat cukup untuk mengolah lahan seluas 2Ha.

lalu bagaimana dengan Pengendalian hama terpadunya?  pengendalian hama dengan urine domba itu sendiri yang selanjutnya akan kami ungkap di tulisan kami selanjutnya.......

Kamis, 20 Desember 2012

CATATAN KECIL TOURING KE BOGOR

Heri selasa tanggal 18 desember 2012 saya berangkat ke bogor dengan sohibku Sudarno. Perjalanan kali kami menggunakan sepeda motor Supra 125 Milik temanku itu. konyol pikirku saat itu lah mending naik bus kataku pada darno.  dia jawab aku mau bawa motor aja biar enak disana (karena dia Kerja dibogor). okelah ayuh kita berangkat...................

dengan persiapan yang cukup kami berangkat ke bogor lewat pantura sama sekali kami belum pernah melakukanya. satu demi satu kota saya lewati dan ketika kami sampai di cirebon kami berhenti di warung kopi........ pedagangya nenek dan kakek sekitar umur 60 tahunan. sambil bincang bincang dia tanya asal mana Mas ???? saya jawab banjarnegara pak ...... deket dieng ya mas ...... iya kataku sambil berpikir lho kok tahu dieng orang ini...........

ketika sampai indramayu saya juga berhenti tak beda dengan pemberhentian sebelumnya.... kami berbasa basi..... dan lagi lagi saya terkejut ketika pedagang itu bertanya dan tau DIENG................  saya kembali berpikir hebat dieng sampai terkenal begini...............................

berarti banjarnegara punya aset yang luar biasa bagusnya.................. tapi kenapa aku sendiri sebagai warga banjar jarang kesana ya.............  bravo lah banjarnegara baravo juga dieng


 salah satu candi di dieng ...(Aku dan anaku)

Sabtu, 15 Desember 2012

Petani Merdeka



Ini adalah hal ikhwalku mengapa aku tergerak unuk menjadi petani. Di pertengahan tahun 2010 (kalau tidak salah) istriku pulang belanja dari warung dekat rumahku. Kemudian berkata dengan nada tinggi.. “Masya Alloh Pak Masa Lombok siki nyampe satus ewu sekilo” (Masya Alloh Pak Masa Sekarang Cabai Mencapai Harga Seratus Ribu Rupiah Perkilo). Padahal istriku termasuk penyuka sambel sehingga untuk membuat sambel waktu itu bisa habis uang sepuluh ribu.
Aku terdiam tak sepatah kata pun keluar dari mulutku, aku tak menjawab bukanya bingung memikirkan harga cabai yang melambung tinggi.................
Aku terdiam karena berpikir :
1.       Noraknya aku yang hidup didesa ini kenapa istriku berteriak tidak senang ketika ada kenaikan harga bahan makanan bukanya berteriak gembira ketika terjadi kenaikan bahan makanan. Padahal aku mempunyai lahan untuk ditanami
2.       Kenapa aku selama ini tak pernah berpikir untuk menjadi petani dan mencoba mencukupi kebutuhan sehari hari dari pekarangan yang aku punya. Padahal kebun dibelakang rumahku masih luas dan dibiarkan terbengkalai tanpa ada hasil
3.       Begitu noraknya aku tak bisa melihat potensi yang ada disekitarku
Sejak saat itulah aku berpikir keras bagaimana aku bisa menjadi petani tapi aku tak mau menjadi petani yang hanya meniru apa apa yang telah bapak bapak pendaluku lakukan. Aku ingin menjadi petani yang cerdas. Aku tak mau menjadi sapi perahan pabrok pupuk kimia. Aku tak mau menjadi objek kepentingan pemerintah, aku ingin menjadi subjek. Aku ingin menjadi PETANI MERDEKA
Seiring perjalana waktu bertemulah aku dengan sosok tauladan ku dalam hal pertanian...... mereka adalah tokoh tokoh Natural Faeming dilingkunganku, disini saya juga ingin menyampaikan terima kasih pada mereka
1.       Ibu Mubayyinah ( Merden Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
2.       Bapak Gatot (Kembangan Purbalingga, Jawa tengah, Indonesia)
3.       Bapak Muslih (Blambangan Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
4.       Bapak Parno (Wanadadi, Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
Merekalah yang selalu mensuport aku untuk menjadi petani merdeka Petani organik. Salut untuk mereka para Tetuaku di Natural Farming Indonesia.
Saat ini saya bersama teman teman di lingkungan ku sedang menggalakan berbagai program pertanian :
1.       Bersama Koperasi Pasebanjati kami sedang melakukan budidaya Jahe merah Organik dengan sistem penanaman menggunakan media karung Plastik.
2.       Bersama teman teman kelompok peternak Minda Aji kami sedang melakukan usaha peternakan domba Batur yang kami lakukan secara organik dengan pakan konsentart hasil fermentasi, yang starter fermentasinya kita buat sendiri
3.       Bersama LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) kedu selatan yang diketuai Sdr Sugeng dan Masyarakat Petani hutan di daerah Kalitengah kita sedang mengelola lahan hutan dengan sistem Organik
Share

Selasa, 11 Desember 2012

CARA MEMBUAT PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK






1.      Pupuk Perangsang Tumbuh
-          Bahan : Kecambah, air banggol pisang, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
2.      Pupuk N
-          Bahan : Ikan tawar, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
3.      Pupuk P
-          Bahan : Ganyong, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
4.      Pupuk K
-          Bahan : Jantung (rebung), gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
5.      Pupuk Perangsang Bunga dan Buah
-          Bahan : Telor ayam kampung 3 butir, air bonggol pisang 1 liter, gula 2 ons.
-          Difermentasi satu minggu
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air
6.      Pestisida
A
-          Bahan : Bawang putih, gula merah.
-          Difermentasi satu minggu dengan perbandingan 1:1
-          Alikasi : 1 sendok makan 14 liter air
B
-          Bahan : Daun nangka sabrang 100 lembar, bawang putih ¼ Kg, gula merah ¼Kg, air leri (air kedelai) 3 liter.
-          Difermentasi satu minggu
-          Aplikasi : 1 sendok makan 14 liter air (dapat mengatasi cabe yang daunnya kriting)
7.      Obat Wereng
-          Air leri direndam satu minggu.
-          Aplikasi : 1 gelas 14 liter air.
8.      Obat Ulat dan Belalang
-          Bahan : Gadung 1 kg, daun nangka sabrang 100 lembar, tembakau 2 jari, air leri 3 liter, gula merah 2 ons.
-          Difermentasi 3 hari
-          Aplikasi : 1 gelas + 14 liter air
9.      Obat Serangga
-          Bahan : Kulit batang semboja 1 Kg, sirih 1 Kg, pandan 3 lembar, air leri 3 liter.
-          Difermentasi 3 hari
-          Aplikasi : 1 gelas + 14 liter air
10.  Obat Albasia
-          Bahan : Jahe, kencur, kunir, laos, temu lawak, gula merah ± 2 Kg.
-          Diferentasi selama 1 minggu + ditambah air leri 5 liter difermentasi lagi.
-          Aplikasi : 1 sendok makan + 5 liter air.
11.  Obat Daun Kuning
-          Bahan : Kunyit 1 Kg,gula merah 1 Kg.
-          Difermentasi 1 minggu.
-          Aplikasi : 1 sendok makan + 15 liter air.
12.  Nutrigot (Nutrisi untuk membudidayakan magot)
-          Bahan : 3 butir telur, ikan dan gula merah.
-          Ikan difermentasi dengan gula merah selama 4 hari.
-          Tambahkan 3 butir telur dan didiamkan.
-          Aplikasi : 1 gelas + 14 liter air.


A.     EM I (Efektif Mikroba I)
Bahan : Nasi karon ditanam dibawah rumpun bambu minimal 3 hari. Sampe berbau tape.
B.      EM II (Efektif Mikroba II)
MI difermentasi dengan gula merah, dengan perbandingan 1:1 selama satu minggu.
C.      EM III (Efektif Mikroba III)
MII difermentasi dengan air bonggol pisang dengan perbandingan 1:1 selama satu minggu.
D.     EM IV (Efektif Mikroba IV)
MIII difermentasi dengan air cucuian beras atau air cucuian kedelai dengan perbandingan 1:3 selama satu minggu.
Aplikasi : 1 sendok makan 15 gelas air.


CARA MEMBUAT PUPUK BOKASHI

Bahan bahan

1.      Pupuk kandang 100 kg
2.      Molasses / tetes tebu 100 ml
3.      Dedak bekatul  3 kg
4.      Mikroba 2 / Mikroba 3  / Mikroba 4 10 ml
5.      Air 10 liter

Cara membuat

1.      Campur air molasses dan mikroba
2.      Sebarkan pupuk kandang secara merata dengan ketebalan kurang lebih 15 cm
3.      Sebarkan bekatul diatasnya secara merata
4.      Seram dengan air yang sudah dicampur dengan mikroba dan molasses
5.      Ulang sampai maksimal 4 lapis
6.      Tutup rapat selama 3 hari
7.      Setelah tiga hari aduk / ungkrah dengan cara di balik balik
8.      Waktu pengungkrahan bisa di tambah air sedikit
9.      Kemudian tutup kembali dengan rapat
10.  Setelah 7 hari pupuk siap dikemas atau di gunakan setelah menunggu dingin


*catatan : Gula merah bisa diganti dengan molases atau tetes tebu, bisa juga diganti dengan madu 

Share

Rabu, 21 November 2012

MEMBUAT RANSUM TERNAK KAMBING / DOMBA



  Pakan ternak merupakan komponen biaya produksi terbesar dalam suatu usaha peternakan. Oleh karena itu pengetahuan tentang pakan dan pemberiannya perlu mendapat perhatian yang serius. Ransum yang diberikan kepada ternak harus diformulasikan dengan baik dan semua bahan pakan yang dipergunakan dalam menyusun ransum harus mendukung produksi yang optimal dan efisien sehingga usaha yang dilakukan dapat menjadi lebih ekonomis.
            Hal-hal yang berkaitan dengan pemberian pakan ternak  adalah kebutuhan nutrisi ternak, komposisi nutrisi bahan pakan penyusun ransum dan bagaimana beberapa bahan dapat dikombinasikan (penyusunan ransum standart) untuk mencukupi kebutuhan ternak.
1.2.  Bahan Pakan Ternak Kambing/domba
1.  Pakan Dasar, terdiri dari hijauan baik berupa rumput-rumputan dan daun-daunan maupun limbah pertanian.
Ciri-ciri hijauan pakan ternak berupa rumput-rumputan:
-     Serat kasar tinggi
-     Mutu rendah
-     Kandungan protein lebih rendah dari hijauan
Beberapa rumput unggul yang perlu dibudidayakan untuk penyediaan hiajauan yang berkelanjutan antara lain:
a.  Rumput Gajah
b.  Rumput Brachiaria
  1. Jerami padi
d.  Jerami kacang tanah
2.  Pakan ternak tambahan, yaitu pakan yang terdiri dari serealia, kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kedelai, mineral dan vitamin.
a.  Dedak
b.  Bungkil kedelai
  1. Tepung ikan
1.3.  Kebutuhan Nutrisi Kambing/Domba
Domba/kambing termasuk dalam golongan ternak ruminansia yang dicirikan dengan berlambung  ganda dan adanya aktifitas mikroorganisme dengan intensitas yang tinggi pada lambungnya. Hal ini akan mempengaruhi bahan pakan yang dibutuhkan dan kebutuhan  akan zat nutrisinya. Dengan adanya aktifitas mikroorganisme maka domba/kambing tidak memerlukan protein yang tinggi dan bahkan bisa memanfaatkan urea sebagai sumber protein.
Nutrisi atau zat makanan adalah senyawa kimia yang terdapat dalam makanan yang dapat dicerna menjadi senyawa lain yang digunakan untuk berfungsinya organ fisiologis dalam rangkaian proses perkembangan, pertumbuhan dan produksi ternak. Zat gizi yang penting adalah:
  1. 1.   Air
Air merupakan unsure terpenting dan mutlak dibutuhkan oleh makhuluk hidup. Lebih dari 50% berat badan ternak adalah air. Unsur air mengisi sel-sel tubuh dengan konsentrasi 7 – 90%. Hasil penelitian menunjukkan ternak lebih tahan tanpa makan dari pada tanpa air. Fungsi air dalam tubuh:
  1. Sebagai pelarut dan media bagi reaksi kimia dalam tubuh
  2. Sebagai media transportasi masuknya zat-zat ke dan dari sel tubuh
  3. Sebagai pengatur temperatur tubuh
  1. 2.   Protein
Merupakan unsur yang penting dan dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar terutama dalam masa pertumbuhan, bunting dan menyusui. Penyusun protein adalah asam amino, sehingga protein dicirikan dengan kandungan gugus aminanya (-NH2), walaupun banyak macamnya ada yang mengandung S.
Fungsi protein:
  1. Pembentukan dan mengganti sel-sel yang rusak
  2. Penting dalam proses pertumbuhan
  3. Berperan dalam percepatan reaksi metabolisme dalam tubuh (enzim)
  4. Komponen yang penting dalam otot, kulit, rambut/bulu, hormone, immunoglobulin
  1. 3.   Lemak
       Berfungsi sebagai penghasil asam-asam lemak dan energi, setelah dicerna menjadi asam lemak dan gliserol. Pencernaan dan penyerapan lemak pada saluran pencernaan ternak ruminansia terjadi pada usus halus dengan bantuan enzim-enzim dari pangkreas dan empedu.
  1. 4.   Mineral
       Bahan yang berupa abu setelah suatu bahan dipanaskan dalam temperatur 500 ◦C selama 3 jam. Unsure ini dibedakan atas mineral makro dan mineral mikro. Termasuk dalam mineral makro yaitu unsure Ca, Cl, Mg, P, K, Na dan S. Sedangkan unsur yang termasuk dalam mineral mikro yaitu Co, Cu, Fe, I, Mn, Mo, Se, dan Zn. Mineral dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit tetapi sangat esensial karena tubuh tidak mampu mensintesanya sendiri.
  1. 5.   Karbohidrat
Unsur nutrisi yang sebagian besar (50-80%) merupakan bagian dari bahan kering bahan pakan. Strukturnya terdiri dari amilum, selulose, hemiselulose dan lignin. Peranannya sebagian besar sebagai seumber energi
  1. 6.   Vitamin
Kebutuhan nutrisi ternak setiap harinya dipengaruhi oleh jenis ternak, umur, bobot badan, kondisi tubuh (sakit/tidak), serta lingkungan (suhu dan kelembaban) dan status fisiologis (pertumbuhan, dewasa, bunting, menyusui dll). Jadi setiap ternak yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan yang berbeda.
Standar untuk menentukan kebutuhan nutrisi ternak dapat digunakan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian Internasional (National Research Council/NRC). Kebutuhan nutrisi untuk domba menurut NRC seperti tertera dalam Lampiran 1 dan 2.
1.4.      Menyusun Ransum untuk Domba/Kambing
Langkah pertama menyusun ransum untuk ternak ruminansia adalah menentukan kebutuhan nutrisinya. Selanjutnya dilakukan formulasi melalui suatu metode sehingga kebutuhan nutrisi tersebut dapat dipenuhi oleh sejumlah bahan pakan yang tersedia.
Langkah-langkah dalam penyusunan ransum adalah:
  1. Menentukan kebutuhan nutrisi ternak. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
-  species ternak
-  Berat badan
-  Status fisiologis (pertumbuhan, bunting, laktasi dll)
  1. Menentukan bahan makanan yang akan digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
-      Jenis bahan pakan yang tersedia
-      Kandungan nutrisinya
-      Harga bahan pakan
  1. Memformulasikan berbagai bahan untuk memenuhi kebutuhan ternak dengan teknik perhitungan tertentu.
  2. Melakukan receck terhadap hasil perhitungan disesuaikan dengan kebutuhan ternak dihubungkan dengan status fisiologisnya.
  3. Menyiapkan ransum yang telah tersusun sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
Contoh perhitungan:
  1. Menyusun ransum untuk domba penggemukan dengan berat badan 30 Kg dengan PBBH 50 gram per hari. Sedangkan bahan pakan yang tersedia adalah rumput Benggala dan daun nangka.
Cara mengerjakan:
  1. Menentukan kebutuhan ternak dengan data sebagai berikut:
-      Jenis ternak: domba
-      Berat badan: 30 Kg
-      Status : penggemukan
-      Kebutuhan nutrisi (lihat Lampiran 1 dan 2)
Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Domba
BB(Kg)
BK(gram)
Konsumsi TDN(%)
Protein(%)
Ca(%)
P(%)
30
1300
64
11
0.37
0.23

  1. Mencari kandungan nutrisi bahan pakan yang tersedia (lihat Tabel 2)
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Bahan pakan
BK (%)
PK (%)
Ca (%)
P (%)
SK (%)
Rumput Benggala
20
8.7
0.7
0.2
29.9
Daun Kaliandra
39
24
1.6
0.2
-

  1. Memformulasikan/menghitung dengan metode Pearson Square

RB   8.7

13
13/15.3 x 100% = 84.96%

11


DK   24

2.3
2.3/15.3 x 100% = 15.03%


15.6


-      Jumlah bahan kering (BK) yang tersedia dari :
RB = 84.96% x 1300 = 1104.48 gram
DK = 15.03% x 1300 = 195.39 gram
-      Sehingga RB dan DK yang harus disediakan sebagai ransum (dalam bentuk segar) adalah:
RB  = 100/20  x 1104.48 gram  = 5522.4 gram atau 5.5 Kg
DK  = 100/39  x 195.39 gram    = 500.99 gram atau 0.6 Kg
-      Kandungan protein ransum :
RB  = 8.7/100 x 1104.48  = 96 gram
DK  = 24/100  x 195.39    = 46.89 gram
                                          142.89 gram atau  142.89/1300 x 100% = 10.99 atau 11%
- teruskan untuk zat makanan yang lain:
Ca
- RB  =  0.7/100 x 1104.48  = 7.73 g
- DK  = 1.6/100 x 195.39  = 3.126 g
                                            10.856 g
Atau 10.856/1300  x  100%  = 0.835%
P
- RB = 0.2/100 x 1104.48  = 2.209 g
- DK = 0.2/100 x 195.39  = 0.391 g
                                           2.60 g atau 2.6/1300 x 100% = 0.2%
Sehingga kandungan nutrisi ransum yang disusun adalah
Tabel 3. Komposisi Bahan dan Kandungan Nutrisi Ransum yang Telah Disusun
Bahan pakan
Jumlah
BK
PK
Ca
P
SK

gram
%
Rumput benggala
5522.4
20
8.7
0.7
0.2
29.9
Daun kaliandra
500.99
39
24
1.6
0.2
-
Kandungan nutrisi ransum
6023.39
1300
10.99
0.835
0.2
-
Kebutuhan

1300
11
0.37
0.23
-

  1. Membandingkan hasil perhitungan dengan kebutuhan domba (berdasarkan Tabel NRC), sudah sesuai, maka tidak perlu tambahan sumber mineral lain.
  2. Menyiapkan bahan pakan sesuai hasil formula yang disusun, pakan diberikan dalam bentuk segar.
Mencoba menghitung:
Susunlah ransum untuk domba jantan yang akan digemukkan, dengan bobot badan 30 Kg dan bahan pakan yang tersedia adalah rumput lapangan dan daun lamtoro.
Contoh 2. Menyusun ransum untuk kambing yang sedang bunting 6 minggu dengan bobot badan 50 Kg. Bahan pakan yang tersedia adalah rumput lapangan, dedak padi dan daun lamtoro.
Cara mengerjakan:
  1. Menentukan kebutuhan ternak berdasar Tabel Kebutuhan  Ternak (Lampiran 1,) sebagai berikut:
- Jenis ternak : kambing
- Bobot badan : 50 Kg
- Status             : bunting 6 minggu
Tabel 4. Kebutuhan Zat Makanan Kambing
BB(Kg)
BK(gram)
Konsumsi TDN (%)
Protein(%)
Ca(%)
P(%)
50
1700
58
9.3
0.24
0.23

  1. Mencari kandungan nutrisi bahan pakan yang tersedia (lihat tabel kandungan nutrisi bahan pakan).
Tabel 5. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan yang Digunakan untuk Menyusun Ransum
Bahan pakan
BK (%)
PK (%)
Ca (%)
P (%)
SK (%)
Rumput lapangan (RL)
35
6.7
-
-
34.2
Dedak padi
88.4
13.4
-
-
11
Daun lamtoro (DL)
29
22.3
2.1
0.01
14.4

  1. Memformulasikan/menghitung dengan metode Person Square
Kita buat asumsi dedak padi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan BK 10% dari keseluruhan ransum, sehingga BK dedak padi adalah:
= 10/100 x 1700
=  170 g BK
Kandungan protein yang terpenuhi dari dedak:
= 13.4/100 x 170
= 22.78 g protein
Sehingga untuk menyusun ransum dengan kebutuhan BK 1700 gram dan protein 9.3% masih kekurangan:
      – BK = 1700 – 170
               = 1530 gram
      – Protein = 9.3% atau 9.3/100 x 1700 = 158.1 gram
                     = 158.1 – 22.78
                     = 135.32 g atau  135.32/1530 x 100% = 8.84%
      Kekurangan tersebut harus dipenuhi dari hijauan ( rumput lapangan dan daun lamtoro) dengan perhitungan sebagai berikut:
RL  6.7

13.5
13.5/15.64 x 100% = 86.5%

8.84


DK  22.3  

2.14
2.14/15.64 x 100% = 13.7%


15.64


Jumlah BK yang tersedia dari:
- RL = 86.5% x 1530
        = 1323.95 g
- DL = 13.7% x 1530
        = 209.6 g
Konversi dalam bentuk segar:
- Dedak = 100/88.4 x 170 g = 192.3 gram
- RL       = 100/35 x 1323.95 g = 3781.28 g
- DL       = 100/29 x 209.6 g  = 722.79 g
Kandungan protein ransum:
- Dedak = 13.4/100 x 170 = 22.78 g
- RL       = 6.7/100 x 1323.95 = 88.7 g
- DL       = 22.3/100 x 209.61 = 46.74 g
                                               158.22 g  atau 158.22/1700 x 100% = 9.3 %
Kandungan SK ransum:
- Dedak    = 11/100 x 170 = 18.7 g
- RL           = 34.2/100 x 1323.95 = 452.79 g
- DL           = 14.4/100 x 209.61 = 30.18 g
                                          501.67 g atau 501.67/1700 x 100% = 29.5%
  1.  
    1. Kandungan nutrisi ransum yang disusun adalah:
Tabel 6. Komposisi Bahan dan Kandungan Nutrisi Ransum yang Telah Disusun
Bahan pakan
Jumlah
BK
PK
Ca
P
SK
gram





Dedak
192.3





Rumput Lapangan
3781.28





Daun lamtoro
722.79





Kandungan nutrisi ransum

1700
9.3
-
-
29.5
Kebutuhan

1700
9.3
-
-
-

  1.  
    1. Membandingkan hasil dengan kebutuhan domba: dari hasil di atas dapat bahwa kandungan nutrisi ransum yang disusun sudah sesuai dengan standar kebutuhan dan tidak tersedia data untuk Ca dan P.
Contoh 3. Menyusun ransum untuk domba tujuan penggemukan dengan bobot badan 20 Kg.
Cara mengerjakan:
  1. Menentukan kebutuhan ternak berdasar Tabel Kebutuhan  Ternak (NRC) (Lampiran  ) sebagai berikut:
- Jenis ternak : domba
- Bobot badan : 20 Kg
- Status             : penggemukan
BB(Kg)
BK(gram)
Konsumsi TDN (%)
Protein(%)
20
600
72
12,39

  1. Mencari kandungan nutrisi bahan pakan yang tersedia (lihat tabel kandungan nutrisi bahan pakan).

Bahan pakan
BK (%)
PK (%)
TDN (%)
Rumput Gajah (RG)
21
10.0
89
Daun singkong (DS)
23
17.0
81
Jerami padi (JP)
86
4.4
52
Tepung ikan (TI)
90
44.8
75

  1. Memformulasikan/menghitung dengan metode Person Square
      Kekurangan tersebut harus dipenuhi dari hijauan ( rumput lapangan dan daun lamtoro) dengan perhitungan sebagai berikut:
- Golongan bahan dalam kriteria TDN yang berdekatan digabungkan, yaitu golongan pertama rumput gajah dan daun singkong dan golongan kedua adalah jerami padi dan tepung ikan.
- Menghitung dengan metode pearson square antara RG dengan DS (campuran I)
RG  10

4,61
4.61/7.00 x 100% = 65.85%

12,39


DS  17  

2.39
2.39/7.00 x 100% = 34.14%


7.00


Kandungan TDN yang terdapat dalam campuran I adalah:
RG                        = 65.85 % x 89          = 58.61%
DS                        = 34.14% x 81                       = 27.66%
                                                      86.27%
- Menghitung dengan metode pearson square campuran II, antara jerami padi dan tepung ikan

JP  4.4

12.41
12.41/40.40 x 100% = 80.22%

12,39


TI  44.8  

7.99
7.99/40.40 x 100% = 19.77%


40.40


Kandungan TDN yang terdapat dalam campuran II adalah:
JP             =80.22% x 52                        = 41.72%
TI               =19.77% x 75                        = 14.83%      
                                                         56.55%
- Menggabungkan campuran I dan campuran II dengan metode pearson square berdasarkan kandungan kebutuhan TDN yaitu sebesar 72%.
Camp. I  86.27

15.45
15.45/29.72 x 100% = 52.29%

72


Camp. II 56.55   

14.27
14.27/29.72 x 100% = 47.71%


29.72


Maka prosentase masing-masing bahan dalam ransum adalah sebagai berikut:
RG            = 52.29 x 65.68%                 = 34.44%
DS                        = 52.29 x 34.14%                 = 17.85%
JP             = 47.71 x 80.22%                 = 38.27%
TI               = 47.71 x 19.77%                 = 9.43%
Sehingga kandungan Bahan Kering (BK) setiap bahan pakan adalah:
RG            = 34.44% x 600                     = 206.64 g
DS                        = 17.85% x 600                     = 107.71 g
JP             = 38.27% x 600                     = 229.62 g
TI               = 9.43% x 600                       = 56.58 g
                                                                   600 gram
- Kebutuhan dalam keadaan bahan segar:
RG            = 100/21 x 206.64                = 984.00 g
DS                        = 100/23 x 107.71                = 465.65 g
JP             = 100/86 x 229.62                = 267.00 g
TI               = 100/90 x 56.58                   = 62.87 g
  1. Susunan dan kandungan nutrisi ransum yang disusun adalah:
Bahan pakan
Jumlah
BK
PK
TDN
gram



Rumput Gajah
 984.00



Daun Singkong
465.65



Jerami padi
267.00



Tepung ikan
62.87



Kandungan nutrisi ransum

600
12.39
72
Kebutuhan

600

72

  1. Membandingkan hasil dengan kebutuhan domba: dari hasil di atas dapat bahwa kandungan nutrisi ransum yang disusun sudah sesuai dengan standar kebutuhan.