Halaman

Minggu, 06 Januari 2013

PENGOLAHAN URINE



Saya heran jika ada seorang petani yang masih mendefinisikan urine dan kotoran ternak sebagai Limbah hasil peternakan. Di sini saya mengatakan bahwa urine bukan merupakan limbah hasil peternakan, akan tetapi urine dan kotoran hewan ternak merupakan hasil pokok bahkan berkah dari sebuah peternakan yang merupakan salah satu mata rantai pertanian.

Mengapa tak berpikir memelihara hewan ternak sebagai pabrik pupuk? Mengapa banyak petani yang memelihara hewan ternak tapi masih beli oupuk kimia. Sebagai gambaran memepunyai domba sebanyak 6 ekor, hasil urine perharinya mencapai hampir 20 liter. Ini merupakan berkah yang sangat luar biasa.

Mengapa saya katakan ini merupkan suatu berkah yang sangat luar biasa. Karena setiap liter urine kambing / domba kandungan unsur unsur hara makro nya yaitu berupa N (Nitrogen), P (Phospat), K (Kalium) nya hampir setara dengan 1 kg pupuk kimia yang ada di pasaran dengan gambaran harga pupuk kimia tersebut di pasaran per kilogramnya Rp 3.000,00 berarti tiap hari kita sudah mendapatkan hasil kurang lebih Rp. 6.000,00 per 1 ekor kambing /domba.

Betapapun angka angka itu hanya lah sebauah gambaran tapi setidaknya kita sudah menghemat biaya produksi pertanian kita. Itu belum termasuk hasil dari kotoranya. Sehingga untuk menggarap lahan seluas 1 Hektar paling hanya membutuhkan 4 ekor kambing sebagai pabrik pupuknya.

Lalu bangaimana cara pengolahan urine agar menjadi pupuk yang lengkap? Inilah caranya:
untuk pengolahan kotoran kambingnya KLIK DISINI

1.       Alat alat
a.       Drum plastik yang bisa atau ada tutupnya
b.      Ember untuk mengambil urine dari peenampungan
2.       Bahan bahan
a.       Urine sebanyak 100 liter
b.      Tetes tebu sebanyak 1 Kg
c.       Empon empon sebanyak 1 Kg
d.      Buah Maja (kalau ada) 1 Buah
e.      Gadung (Kalau ada ) 1 buah
f.        Daun reside / silir side 1 KG
g.       Bawang putih 1 Kg
h.      Mikroba 2 atau EM 4 100ml
3.       Cara pembuatan
Masukan  masukan urine kedalam drum plastik, kemudian haluskan empon empon buah maja dan gadung bawang putih dan daun reside kemudian masukan kedalam urin, kemudian masukan Mikroba 2 atau EM4 kedalam drum. Lalu drum ditutup rapat usahakan udara tidak masuk. Biarkan selama 7 hari 7 malam.
4.       Aplikasi
Lakukan pemupukan dengan cara di semprotkan dengan mencampur air dan dengan perbandingan 1 bagian urine dicampur dengan 100 bagian air. Contoh 100 ml urine dicampur dengan 10 liter air. Irit kan?

*catatan
Ini merupakan pupuk cair sekaligus pestisida organik

4 komentar:

  1. Balasan
    1. Asalamu'alaikum Mas Parin...Selamat ya...jadi petani modern dan tradisional sekaligus..Modern karena menggunakan tekhnologi tradisional karenma menggunakan bahan organik...Salut...Ntar aku pengin nyusul..InsyaAllah kalau masih ada waktu..he4...Sampaikan sanak saudara yang mau belajar IPA untuk bahan Ujian nasional bisa berkunjung ke www.juwarto.com..Salam bosss

      Hapus
    2. terima kasih mas bro sudah berkunjung ke blog ku yang sederhana ini....... ok inya alloh akan kami sampaikan ke teman teman

      Hapus