Halaman

Label

Sabtu, 15 Desember 2012

Petani Merdeka



Ini adalah hal ikhwalku mengapa aku tergerak unuk menjadi petani. Di pertengahan tahun 2010 (kalau tidak salah) istriku pulang belanja dari warung dekat rumahku. Kemudian berkata dengan nada tinggi.. “Masya Alloh Pak Masa Lombok siki nyampe satus ewu sekilo” (Masya Alloh Pak Masa Sekarang Cabai Mencapai Harga Seratus Ribu Rupiah Perkilo). Padahal istriku termasuk penyuka sambel sehingga untuk membuat sambel waktu itu bisa habis uang sepuluh ribu.
Aku terdiam tak sepatah kata pun keluar dari mulutku, aku tak menjawab bukanya bingung memikirkan harga cabai yang melambung tinggi.................
Aku terdiam karena berpikir :
1.       Noraknya aku yang hidup didesa ini kenapa istriku berteriak tidak senang ketika ada kenaikan harga bahan makanan bukanya berteriak gembira ketika terjadi kenaikan bahan makanan. Padahal aku mempunyai lahan untuk ditanami
2.       Kenapa aku selama ini tak pernah berpikir untuk menjadi petani dan mencoba mencukupi kebutuhan sehari hari dari pekarangan yang aku punya. Padahal kebun dibelakang rumahku masih luas dan dibiarkan terbengkalai tanpa ada hasil
3.       Begitu noraknya aku tak bisa melihat potensi yang ada disekitarku
Sejak saat itulah aku berpikir keras bagaimana aku bisa menjadi petani tapi aku tak mau menjadi petani yang hanya meniru apa apa yang telah bapak bapak pendaluku lakukan. Aku ingin menjadi petani yang cerdas. Aku tak mau menjadi sapi perahan pabrok pupuk kimia. Aku tak mau menjadi objek kepentingan pemerintah, aku ingin menjadi subjek. Aku ingin menjadi PETANI MERDEKA
Seiring perjalana waktu bertemulah aku dengan sosok tauladan ku dalam hal pertanian...... mereka adalah tokoh tokoh Natural Faeming dilingkunganku, disini saya juga ingin menyampaikan terima kasih pada mereka
1.       Ibu Mubayyinah ( Merden Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
2.       Bapak Gatot (Kembangan Purbalingga, Jawa tengah, Indonesia)
3.       Bapak Muslih (Blambangan Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
4.       Bapak Parno (Wanadadi, Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia)
Merekalah yang selalu mensuport aku untuk menjadi petani merdeka Petani organik. Salut untuk mereka para Tetuaku di Natural Farming Indonesia.
Saat ini saya bersama teman teman di lingkungan ku sedang menggalakan berbagai program pertanian :
1.       Bersama Koperasi Pasebanjati kami sedang melakukan budidaya Jahe merah Organik dengan sistem penanaman menggunakan media karung Plastik.
2.       Bersama teman teman kelompok peternak Minda Aji kami sedang melakukan usaha peternakan domba Batur yang kami lakukan secara organik dengan pakan konsentart hasil fermentasi, yang starter fermentasinya kita buat sendiri
3.       Bersama LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) kedu selatan yang diketuai Sdr Sugeng dan Masyarakat Petani hutan di daerah Kalitengah kita sedang mengelola lahan hutan dengan sistem Organik
Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar